dede sopyan sauri
▼
Senin, 19 September 2011
terlantar di negeri sendiri, by : dede sopyan sauri
Setelah letih kaki melangkah
Kuhentikan langkah di sebuah spbu
Mencoba menghilangkan rasa lelah
Namun, kesedihan nampak di depanku
Seorang wanita paruh baya
Lahap menyantap semangkuk mie di tangan
Kulihat pakaiannya penuh tangis air mata
Namun, tak kulihat dia kedinginan di rintik hujan
hatiku sedih menyaksikan
niat ingin ku menggapainya
namun, setiap sakuku hanya berisi angin
di dalam hati jadi penuh air mata
betapa malangnya nasib seorang pribumi
menjadi sampah di tanahnya sendiri
kesejahteraan hanya di dalam mimpi
mimpi yang menjadi luka di hati
Kuhentikan langkah di sebuah spbu
Mencoba menghilangkan rasa lelah
Namun, kesedihan nampak di depanku
Seorang wanita paruh baya
Lahap menyantap semangkuk mie di tangan
Kulihat pakaiannya penuh tangis air mata
Namun, tak kulihat dia kedinginan di rintik hujan
hatiku sedih menyaksikan
niat ingin ku menggapainya
namun, setiap sakuku hanya berisi angin
di dalam hati jadi penuh air mata
betapa malangnya nasib seorang pribumi
menjadi sampah di tanahnya sendiri
kesejahteraan hanya di dalam mimpi
mimpi yang menjadi luka di hati